Jumat, 09 Maret 2012

Mitos Ratu Laut Selatan

Nama : Annisa Muslimah 
NPM : 10511966

Dilarang Memakai Baju Hijau di Laut Kidul
Mengapa demikian?
Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan legenda ini dikenal. Namun demikian, legenda mengenai penguasa mistik pantai selatan mencapai tingkat tertinggi pada keyakinan yang dikenal di kalangan penguasa kraton dinasti Mataram (Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta) bahwa penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul, merupakan "istri spiritual" bagi raja-raja di kedua kraton tersebut. Pada kala-kala tertentu, kraton memberikan persembahan di Pantai Parangkusuma, Bantul, dan di Pantai Paranggupita, Wonogiri, kepada sang ratu. Panggung Sanggabuwana di komplek kraton Surakarta dipercaya sebagai tempat bercengkerama sang Sunan dengan Kanjeng Ratu. Konon, Sang Ratu tampil sebagai perempuan muda dan cantik pada saat bulan muda hingga purnama, namun berangsur-angsur menua dan buruk pada saat bulan menuju bulan mati.
Dalam keyakinan orang Jawa, Kanjeng Ratu Kidul memiliki pembantu setia bernama Nyai atau Nyi Rara Kidul (kadang-kadang ada yang menyebut Nyi Lara Kidul). Nyi Rara Kidul menyukai warna hijau dan dipercaya suka mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau yang berada di pantai wilayahnya untuk dijadikan pelayan atau pasukannya. Karena itu pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta, hingga Semenanjung Purwa di ujung timur, selalu diingatkan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau. 
Faktanya Laut di sebelah selatan pulau Jawa dan juga Sumatera berbeda dengan laut sebelah utara Pulau Jawa dan Sumatera. Laut Selatan berombak besar dikarenakan adanya palung (trench) yang dalam dan memanjang dari sebelah selatan pulau Bali hingga pulau Sumatera dan juga hubungannya dengan lautan luas yaitu Samudera Hindia. Palung tersebut terbentuk sebagai akibat pertemuan (subduction) antara dua lempeng tektonik (tectonic plate) yaitu lempeng Asia dan lempeng Australia. Sementara Laut Utara Pulau Jawa yang tidak terlalu dalam cenderung tenang, termasuk sebagai bagian dataran sunda (Sunda Shelf).
Selain itu jika kita memakai baju hijau di laut kidul itu akan membuat kita sulit ditemukan orang lain atau team penyelamat ketika kita tenggelam karena laut kidul airnya berwarna hijau dan jika kita memakai baju hijau warna akan bersatu sehingga kita tak terlihat oleh orang lain.

Sumber :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9540014
         

Rabu, 07 Maret 2012

Alam Semesta

Nama : Annisa Muslimah       NPM : 10511966


Ruang lingkup IPA

Alam Semesta

Bagaimana alam semesta terbentuk?
          Saat ini teori yang paling diakui oleh masyarakat luas mengenai terbentuknya alam semesta adalah teori Big Bang. Teori ini berpendapat, sekitar 15 miliar tahun yang lalu. Alam semesta hanyalah sebuah titik kecil. Namun setelah mengalami   ledakan besar dan mengembang, barulah berkembang hingga seukuran sekarang. Bahkan sekarang pun alam semesta masih dalam tahap pengembangan. Nantinya akan seperti apa, untuk saat ini belum ada teori yang jelas.

Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat, benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu dan gas antarplanet beredar mengelilinginya. Teori-teori yang mendukung terbentuknya tata surya, antara lain Hipotesis Nebular, Hipotesis Planettesimal, Teori Tidal, Teori Bintang Kembar, Teori Creatio Continua dan Teori G.P. Kuiper.

Susunan Tata Surya
Matahari kita dikelilingi oleh sembilan planet. Empat buah yang dekat dengan Matahari disebut planet dalam, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Lima lainnya yang disebut planet luar berada relatif jauh dengan Matahari dan umumnya besar-besar. Mereka adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto (sekarang sudah dikelompokkan ke dalam anggota asteroid).

Data dari masing-masing anggota tata surya itu dapat dirangkum dalam tabel berikut ini.
Anggota. tata surya yang lain adalah:
Asteroida, berbentuk semacam planet tetapi sangat kecil, bergaris tengah 500 mil, jumlahnya lebih dari 2.000 buah dan terletak antara Mars dan Jupiter.
Komet atau bintang berekor. Garis edarnya eksentrik, perihelionnya sangat dekat dengan matahari, sedangkan aphelionnya sangat jauh, berupa bola gas pijar seperti matahari.
Meteor, merupakan batuan dingin yang terjadi akibat gaya tarik bumi sehingga masuk ke atmosfer menjadi pijar karena bergesekan dengan atmosfer.

Bagaimana masa depan Alam Semesta?
          Masa depan Alam semesta tergantung pada jumlah materi yang terkanndung di dalamnya, yang juga disebut kepadatan. Jika dalam alam semesta terdapat lebih banyak materi yang menghambat pengembangannya, ada kemungkinan alam semesta berhenti berkembang dan berbalik menyusut (alam semesta yang tertutup). Sebaliknya, jika jumlah materi yang menghambat pengembangan alam semesta lebih sedikit, alam semesta akan terus mengembang sampai tahap tertentu, ukuran alam semesta akan menjadi tetap.