Senin, 13 Januari 2014

TUGAS 1

Tugas 1 (Annisa Muslimah/10511966)

DEFINISI KOMUNIKASI, DIMENSI KOMUNIKASI, DEFINISI LEADERSHIP

Definisi Komunikasi
Komunikasi merupakan proses transfer pemahaman  (Understanding) sesuatu yang berarti  (Meaningfull). Komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang berarti ‘pemberitahuan’ atau ‘pertukaran pikiran’. Jadi secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur –unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). 

Dimensi Komunikasi
Komunikasi mempunyai Dimensi  isi dan Dimensi hubungan, dimensi isi disandi secara verbal sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isikomunikasi) yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.

Definisi Leadership
Kemampuan memimpin (Leadership) adalah keterampilan yang sangat diperlukan oleh setiap pemimpin agar mendapatkan kinerja yang optimal. Kegagalan membentuk teamwork akan mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan.
Pemimpin dan Kepemimpinan adalah ibarat sekeping mata uang logam yang tidak dapat dipisahkan, dalam artian bisa dikaji secara terpisah namun harus dilihat sebagai suatu kesatuan. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan, dan jiwa kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin tidak bisa diperoleh dengan cepat dan segera, namun merupakan suatu proses yang terbentuk dari waktu ke waktu hingga akhirnya mengkristal dalam sebuah karakteristik.

Teori Kepemimpinan

Teori X (Negatif)
Ø Orang cenderung tidak suka bekerja (malas), berusaha menghindari pekerjaan.
      Ø  Pimpinan harus mengendalikan, mengarahkan, memaksa dan mengancam karyawan agar karyawan bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
      Ø  Orang cenderung suka diarahkan, menghindari tanggung jawab, menginginkan keamanan (risk avoider), dan tidak terlalu berambisi.
Teori Y (Positif)
      Ø  Orang secara alami tidak membenci pekerjaan, namun memandang pekerjaan sebagai bagian dari hidup.
      Ø  Orang secara internal termotivasi untuk mencapai suatu tujuan yang menjadi tanggung jawab bersama.
      Ø  Orang secara sukarela mengikatkan diri pada tujuan bersama dan akan menerima penghargaan apabila tujuan tercapai.
      Ø  Orang memiliki kapasitas untuk berinovasi dalam memecahkan masalah organisasi.
      Ø  Orang pada dasarnya memiliki kecerdasan, namun seringkali organisasi tidak memanfaatkan kelebihan karyawan secara optimal.
Teori Sistem Empat dari Rensis Likert
Ø Sistem 1, otoritatif dan eksploitatif
Manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaan juga secara kaku ditetapkan oleh manajer.
 Ø Sistem 2, otoritatif dan benevolent:
Manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. Bawahan juga diberi berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan.
 Ø Sistem 3, konsultatif:
Manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan-keputusan mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan daripada ancaman atau hukuman.
 Ø  Sistem 4, partisipatif:
Adalah sistem yang paling ideal menurut Likert tentang cara bagaimana organisasi seharusnya berjalan. Tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila manager secara formal yang membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari para anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya mempergunakan penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada bawahan perasaan yang dibutuhkan dan penting.

Theory of Leadership Pattern Choice dari Tannenbaum & Scmidt

             Bagaimana bisa seorang manajer mengatakan gaya manajemen apa yang digunakan? Pada tahun 1957, Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt menulis salah satu artikel yang paling revolusioner yang pernah muncul dalam The Harvard Bussiness Review. Artikel ini, berjudul “Bagaimana Memilih Sebuah Pola Kepemimpinan” adalah signifikan  bahwa hal tersebut menunjukkan gaya kepemimpinan adalah pilihan manager. Di bawah ini Anda akan melihat akrab “Hubungan Oriented” dan “Tugas”.

TEORI MOTIVASI

Teori drive reinforcement
             Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan.  Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.

Teori tujuan
Teori ini menyatakan bahwa mencapai tujuan adalah sebuah motivator. Hampir setiap orang menyukai kepuasan kerja karena mencapai sebuah tujuan spesifik. Saat seseorang menentukan tujuan yang jelas, kinerja biasanya meningkat sebab:
• Ia akan berorientasi pada hal hal yang diperlukan
• Ia akan berusaha keras mencapai tujuan tersebut
• Tugas tugas sebisa mungkin akan diselesaikan
• Semua jalan untuk mencapai tujuan pasti ditempuh

Teori harapan
Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.
Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow
          Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat mengenai konsep motivasi manusia dan mempunyai lima hierarki kebutuhan, yaitu :
• Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah)
• Kebutuhan keamanan dan ke-selamatan kerja (Safety Needs)
• Kebutuhan sosial (Social Needs)
• Kebutuhan akan prestasi (Esteem Needs)
• Kebutuhan Akutualisasi Diri (Self Actualization)

MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN

Pengendalian salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan, pengirganisasian dan pengarahan. Pengendalian adalah salah satu fungsi penting karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan korektif sehingga penyimpangan dari standar diminalkan dan menyatakan tujuan organisasi dicapai dengan cara yang diinginkan.

Langkah Dalam Kontrol
Mochler dalam Stoner James, A. F. (1988) menetapkan empat langkah dalam proses pengendalian, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan standar dan metode yang digunakan untuk mengukur prestasi.
2. Mengukur prestasi kerja.
3. Menganalisis apakah prestasi kerja memenuhi syarat.
4. Mengambil tindakan korek Langkah-langkah Pokok dalam Proses Pengendalian Jenis-jenis Pengendalian (kontrol) Stoner James, A. F. dan Wankel, Charles (1988).
 Tipe-tipe Dalam Kontrol
  •          (Awal) Preliminary, Kadang-kadang disebut kendali feedforward, Hal ini harus dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
  •        (Saat ini) Concurrent, Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut Kendali steering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
  •       (Akhir) Post-action, Kadang-kadang disebut kendali feedback , Kendali ini mengambil tempat setelah suatu tindakan dilengkapi. Kendali akhir berfokus pada hasil akhir, kebalikan dari input dan aktivitas.
Kontrol Proses Manajemen 
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar